A.
Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam
pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi
seimbang(jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Teori ekonomi
standar mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa
saja menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika
pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan
optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara optimal
pada beberapa sumber daya alam.
Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa
dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling tidak melalui 2 jenis mekanisme.
Yaitu melalui mekanisme pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan sejumlah kondisi
yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat
mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa
terjadi dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan
karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa
inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme
birokrasi.
Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga
pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda. Kadang - kadang harga yang
terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian
bagi produsen juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas-batas tertentu
terkadang perlu melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan tujuan
harga yang terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang
biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran
tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan pajak, serta pemberian
subsidi.
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi
tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi
lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua
persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi,
peran dan fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali
mekanisme pasar. Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi utama
diserahkan kepada mekanisme pasar, namun pada beberapa kasus tertentu
pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari kekacauan dalam bidang ekonomi.
B. Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang, yaitu
1) Harga barang itu sendiri [Px]
2)
Harga barang lain yang terkait (substitusi atau komplemen) [Py]
3)
Tingkat pendapatan per kapita [Y/cap]
4)
Selera atau kebiasaan [sel]
5)
Jumlah penduduk [pen]
6)
Perkiraan harga di masa mendatang [Pp]
7)
Distribusi pendapatan [Ydist]
8)
Usaha-usaha perodusen meningkatkan penjualan (promosi) [prom]
·
Fungsi
permintaan :
- -/+ + + + + + +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)
·
Kurva
Permintaan
Akibat dari adanya hukum permintaan tersebut kurva permintaan menjadi miring dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif, karena variable – variable yang bekerja dalam pemintaan bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan.
Berikut
contoh permintaan :
Ada
seseorang yang ingin membeli buah jeruk, berikut tabel harga jeruk beserta
permintaan jeruknya :
Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Berikut adalah kurva permintaan Buah Jeruk :
C. Penawaran
Dalam pengertian Ekonomi Mikro juga dapat dibedakan menjadi penawaran perorangan dan penawaran pasar.
a. Penawaran Perorangan
Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa ialah kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga.
b. Penawaran Pasar
Penawaran pasar adalah keseluruhan penjumlahan dari penawaran perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga. Hukum penawaran menjelaskan tentang adanya korelasi positif antara perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Hukum tersebut berbunyi sebagai berikut :
“Makin rendah tingkat harga makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan dan sebaliknya makin tinggi tingkat harga makin banyak jumlah barang yang ditawarkan.”
Hukum penawaran tersebut juga berlaku dengan asumsi bahwa beberapa faktor dianggap tidak mengalami perubahan. Faktor-faktor tersebut ialah:
1. Harga barang itu sendiri [Px]
2.
Harga barang lain yang terkait [Py]
3.
Harga faktor produksi (input) [Pi]
4.
Biaya produksi [C]
5.
Teknologi produksi, [tek]
6.
Jumlah pedagang/penjual, [ped]
7. Tujuan dari perusahaan, [tuj]
8. Kebijakan pemerintah. [kebij]
·
Fungsi Penawaran :
+ +/- - -
+ + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
·
Kurva
Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan, yang dimana apabila jumlah sesuatu barang yang sanggup ditawarkan oleh pada suatu tingkat harga dan tempo masa tertentu. Pada tabel berikut merupakan salah satu kurva penawaran mengenai daftar penjualan “Toko Beras Untung Jaya” . Kurva penawaran yang dibuat berdasarkan tabel tersebut.
Penjualan Toko Beras Untung Jaya
Harga Beras (Rp/Liter) Penjualan (Liter)
4500
35
5000
40
5500
45
6000
50
9000
55
11000
60
D. Elastisitas
Elastisitas yaitu untuk mengukur
kepekaan dari suatu variabel terhadap lainnya. Secara spesifik, elastisitas
adalah suatu bilangan yang menginformasikan kepada kita presentase perubahan 1%
pada variabel lain, apakah ia akan bereaksi cukup signifikan atau tidak. Secara
garis besar elastisitas akan dibagi menjadi elastisitas permintaan dan
elastisitas penawaran. Produk yang memiliki sifat elastis berarti perubahan 1%
atas suatu variabel akan berpengaruh signifikan terhadap keseluruhan perubahan.
Sementara sifat produk yang memiliki sifat inelastis berarti bahwa perubahan 1%
terhadap suatu variabel tidak akan berpengaruh besar terhadap keseluruhan
variabel.
#Referensi
No comments:
Post a Comment