My Menu

Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda indentik dengan masa remaja yaitu dimana masanya anak-anak mulai mengalami masa puber atau sifat selalu ingin tahu dan ingin mencoba sesuatu yang belum pernah mereka lakukan. Tetapi, di masa ini ada sisi negative dan sisi positif nya, seperti contohnya sisi negative nya yaitu:
1.Masa remaja adalah masa labil pemuda yang mudah terpengaruh oleh ajakan temanya atau orang lain, walaupun itu adalah ajakan yang negative. Seperti contohnya menggunakan narkoba, berjudi, mencuri(untuk sesuatu hal yang ingin dimiliki), dan lain-lain.
2.Masa remaja juga masa dimana masanya remaja susah mengendalikan hawa nafsunya sendiri dan sekarang sudah banyak terjadi hal-hal negative yang terjadi. Seperti contohnya pergaulan bebas.
Tetapi terlepas dari sisi negative sifat pemuda, juga ada sisi positif dari pemuda. Seperti contohnya yaitu:
1.Sifat kritis yaitu dimana pemuda berani berani mengeluarkan pendapatnya yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan berani berbicara didepan orang banyak. Seperti contohnya bagi seorang pelajar berani berpresentasi didepan teman-teman sekelasnya dan berani mengeluarkan pendapatnya apabila ditanya dan juga mau bertanya apabila ada sesuatu yang belum ia ketahui.
2.Sifat peduli terhadap sesama yaitu para pemuda yang suka membantu teman nya yang sedang kesusahan(dalam hal positif) dan mau membantu sekitarnya yang membutuhkan atau orang yang kurang mampu. Seperti contohnya seorang pelajar bersama teman-teman sekelasnya bersama-sama mengumpulkan dana bagi anak-anak yang putus sekolah akibat kurang mampu atau bagi anak-anak panti asuhan yang membutuhkan bantuan.
Dan potensi-potensi pemuda yang dapat dikembangkan adalah
a.bersifat optimis
b.terdidik
c.bersemangat
d.bersifat patriotisme
e.suka bergotong royong
f.bersifat ksatria
g.bersikap mandiri
h.cepat mengerti dalam mempelajari ilmu pengetahuan.


Sosialisasi adalah bagaimana cara seseorang mensosialisasikan dirinya atau bergaulpada lingkungan sekitar dengan mengikuti cara-cara atau adat istiadat di lingkungan tersebut agar ia dapat mengenal masyarakat lingkungan sekitar lebih dekat dan juga agar dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya. Menurut para ilmuwan ada beberapa kategori sosialisasi, seperti:
1.Keluarga adalah tempat pertama anak-anak mengenal sekitarnya, seperti ibu, ayah, dan saudara-saudaranya. Dalam tumbuh kembang anak-anak sangat dibutuhkan peran keluarga agar anak-anak dapat belajar menilai mana yang baik dan yang buruk.
2.Sekolah adalah tempat sosialisasi sekunder dan tempat dimana anak-anak dapat menuntut ilmu dan belajar secara formal.
3.Teman bermain adalah tempat berikutnya tempat dimana anak-anak dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya dan dapat membentuk keperibadian seorang anak-anak pada saat bermain dengan teman sebayanya, agar ia belajar bagaimana mencari teman yang baik atau tidak.
4.Media cetak adalah sarana yang memberikan seluruh informasi tentang segala hal, seperti contohnya Koran, majalah, tabloid, dan lain-lain. Dalam hal ini media cetak juga berpengaruh besar dalam proses tumbuh kembang anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus selalu mengawasi anak-anak nya dalam membaca, apakah yang ia baca mendidik dan sesuai untuk dirinya dan apabila tidak sebaiknya orang tua melarangnya.
5.Lingkungan kerja adalah tempat bagi seorang manusia yang sudah tumbuh dewasa untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang sudah ia dapat pada masa-masa menuntut ilmu dan tempat untuk menunjukkan profesionalnya dalam dunia kerja untuk meraih kesuksesan dan cita-citanya.

PERAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN

Menurut pendapat saya sebagai seorang pelajar , peran pendidikan untuk pembangunan bangsa Indonesia sangatlah penting. Karena kesejahteraan suatu bangsa di ukur dari pendidikan masyarakat Negara itu sendiri , apabila suatu Negara masyarakat nya memiliki taraf pendidikan yang tinggi, maka tingkat pengangguran di Negara itu pun akan rendah.
Tanpa adanya pendidikan , suatu Negara akan tertinggal dalam segala hal dalam pesaingan di era globalisasi ini. Di era ini Negara di tuntut untuk kreatif dan sadar akan penting nya ilmu pendidikan. Karena Negara yang memiliki pendidikan yang rendah akan sulit untuk menjadi Negara yang besar dan bukan tidak mungkin akan dijajah atau zaman sekarang biasa disebut dikendalikan atau dimanfaatkan oleh Negara lain untuk kepentingan nya.
Secara umum pendidikan terbagi dua macam , yaitu pendidikan formal dan non formal. Di Indonesia sendir pendidikan formal mencakup sekolah dasar, menengah, atas, dan kemudian dilanjutkan perguruan tinggi. Biasanya tingkat intelektual seseorang diukur dari pendidikan akhir yang ia miliki (walaupun beberapa mungkin ada yang tidak bisa sekolah karena tidak memiliki biaya tetapi ia memiliki kelebihan kemampuan otodidak). Biasanya tingkat pendidikan yang ia miliki dapat menjadi modal untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Pendidikan nonformal adalah pendidikan diluar formal, yaitu sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal. Contoh nya, apabila seorang anak suka bermain badminton atau sepakbola, ia dapat mengikutin sekolah olahraga itu di waktu ia sepulang sekolah dan terkadang ilmu didapat dari pendidikan nonformal dapat memberikan kemampuan dan skill yang dibutuhkan melebihi pendidikan formal.
Oleh karena itu, marilah kita bantu anak-anak Indonesia yang kurang mampu, agar mereka dapat sekolah seperti anak-anak lainnya. Karena bukan tidak mungkin masa depan Indonesia ada di tangan mereka.
Saya juga mengutip kata-kata dari seorang tokoh yang bernama Franklin D Roosevelt, ia mengatakan “kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda, tetapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan”.

Warga Negara dan Negara

Pengertian Negara adalah suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tadi.
Seperti contohnya di Negara kita Republik Indonesia , pada tanggal 17 agustus 1945 Indonesia mengumumkan kemerdekaan nya , yang atas persetujuan dan harapan Indonesia untuk terlepas dari jajahan Jepang yang pada saat itu sedang menjajah Indonesia. Tetapi di dalam suatu Negara memenuhi unsur konstituf dan deklaratif, yaitu :
A.bersifat Konstituf => Adanya wilayah yang meliputi udara , darat , dan perairan(khusus perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.
B.bersifat Deklaratif => Adanya tujuan Negara, undang-undang, pengakuan dari Negara lain, masuknya Negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa, misalnya : PBB.
Seperti kita ketahui tanpa adanya analisa atau teori terbentuknya suatu Negara , Negara tidak akan terbentuk dengan begitu saja , sehingga diperlukan peran dari tokoh-tokoh sejarawan untuk meniliti dan menemukan asal mula suatu Negara, seperti contoh nya beberapa teori tentang tebentuk nya suatu Negara, yaitu :
A.Teori hokum alam, pemikiran pada masa plato dan aristoteles tentang kondisi alam, tumbuhnya manusia, berkembang nya Negara.
B.Teori ketuhanan: (islam dan Kristen) segala sesuatu adalah ciptaan tuhan.
C.Teori Perjanjian oleh Thomas Hobbes: manusia menghadapi keadaan alam timbul kekerasan, manusia akan musnah bila tidak merubah cara-cara hidupnya, maka manusia harus bersatu untuk bertahan hidup.
Dan yang terakhir dalam pembentukan suatu Negara, ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Tidak hanya melalui adanya suatu wilayah dan masyarakat , lalu kita dapat membuat suatu Negara, dalam praktek nya kita dapat melakukan berbagai cara, seperti: penaklukan, peleburan (fusi), pemisahan diri, dan pendudukan atas Negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan yang berdaulat.
Sehingga, warga Negara menurut saya dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang memiliki kesaam kepentingan dan kesamaan bahasa yang mendiami suatu tempat untuk menjalani hidup nya sehari-hari.

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan Sosial adalah pembeda dalam masyarakat atau manusia secara kelas-kelas bertingkat (hierarkis). Dalam perwujudannya ada tingkatan-tingkatan kelas nya dan tingkatan tersebut biasa disebut strata social. Dalam strata social ada 4 tingkatan yaitu:
A.Ukuran Kekayaan => kekayaan(materi atau kebendaan) dapat menempatkan seseorang dalam strata teratas dalam lingkungan hidup nya, apabila seseorang memiliki jumlah kekayaan melebihi masyarakat di sekitarnya.
B.Ukuran Kekuasaan dan Kewenangan => kekuasaan dan kewenangan dapat menempatkan seseorang dalam strata teratas dalam lingkungan hidupnya, apabila seseorang meimiliki suatu kekuasaan atau kewenangan, seperti pejabat Negara yang memiliki kekuasaan untuk memimpin suatu Negara, sehingga ia berada di strata teratas dalam lingkungan hidupnya.
C.Ukuran Kehormatan => Kehormatan tidak terlepas dari factor kekayaan dan kewenangan yang dapat menempatkan sesorang dalam strata teratas dalam lingkungan hidupnya, apabila seseorang memiliki kehormatan, seperti seorang raja atau tokoh agama yang telah memberikan banyak peran nya dalam lingkungan hidup nya, sehingga membuat ia disegani dan dihormati oleh masyarakat sekitar dan biasa nya juga menyangkut kebudayaan tradisional.
D.Ukuran Ilmu Pengetahuan => Ilmu Pengetahuan dapat menempatkan seseorang dalam strata teratas  dalam lingkungan hidupnya, apabila seseorang menguasai Ilmu pengetahuan dalam bidangnya dan sesuai dalam lingkungan hidupnya, maka masyarakat sekitarnya akan membutuhkan dirinya untuk mempelajari ilmu pengetahuan tersebut. Biasanya, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas, ia akan memiliki gelar seperti sarjana(S1), magister(S2), professor(S3), doctor, professor doctor, dan lain-lain.

Kesamaan Derajat atau kesamaan hak dan kewajiban => kesamaan derajat adalah kesamaan perlakuan yang adil yang diterima oleh sesama umat manusia. Seperti contoh nya dalam menuntut ilmu, setiap pelajar harus mendapat perlakuan yang adildari pemerintah atau lembaga pendidikan agar setiap pelajar dapat mejalankan kewajiban nya untuk menuntut ilmu atau bersekolah tanpa harus dibeda-bedakan atau membandingkan kekayaan yang mereka miliki. Karena setiap pelajar memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita mereka setinggi mungkin dan agar dapat berguna bagi nusa dan bangsa, serta membahagiankan kedua orang tua yang sudah menyekolahkan mereka.

IPTEK dan KEMISKINAN

ptek adalah ilmu pengetahuan yang diciptakan atau dibangun oleh manusia yang selalu berkembang dari zaman ke zaman. Tetapi iptek itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari faktor alam yang sudah dipersiapkan tuhan untuk membantu manusia mengembangkan ilmu pengetahuan demi kelangsungan hidup umat manusia itu sendiri.
Pada abad ke 20 ini banyak sekali bukti perkembangan ilmu teknologi yang berkembang seperti dalam bidang transportasi, ilmu kedokteran, komunikasi, pendidikan, pertanian, dan industri.
Tetapi yang masih sangat disayangkan adalah Negara kita Indonesia masih sangat tertinggal dalam bidang pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari permasalahan kemisikinan. Apabila kita anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan dan bisa mendapatkan pendidikan yang layak hingga duduk di bangku perkuliahan, mari sejenak kita lihat saudara-saudara kita yang tinggal di pelosok desa-desa atau tinggal nya jauh dari perkotaan, mereka untuk menuntut ilmu harus berjalan kaki berkilo meter  jauhnya dan itu mereka lakukan setiap hari dan tidak hanya sampai di situ saja, tempat mereka mununtut ilmu masih jauh dari kata layak untuk tempat menuntut ilmu dan guru-guru yang mengajari mereka rata-rata adalah guru honorer atau ada juga guru yang mengajar dengan tulus ikhlas tanpa mengharapkan pamrih walaupun nama mereka tidak tercatat dicatatan departemen pendidikan sebagai seorang guru.
Walaupun pemerintah sudah menjalankan kebijakan dana BOS(bantuan operasional sekolah) bagi anak-anak Indonesia yang kurang mampu, tetapi kebijakan tersebut masih kurang dapat direalisasikan karena kebijakan tersebut belum dapat dilaksanakan secara menyeluruh, yang dikarenakan masih kurang nya usaha pemerintah dalam mendata atau mensurvei daerah mana sajakah yang sekolah-sekolahnya masih membutuhkan bantuan dari pemerintah, jadi bagaimana saudara-saudara kita yang kurang mampu dapat menuntut ilmu dengan selayaknya.
Kesimpulan saya, marilah kita sebagai warga Negara Indonesia membuka mata hati kita untuk membantu saudara-saudara kita yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, agar mereka dapat menuntut ilmu serta menggapai cita-cita mereka setinggi mungkin. Karena masa depan Indonesia ada ditangan generasi muda dan mungkin salah satu dari mereka dapat mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan yang berguna bagi umat manusia serta dapat memimpin Indonesia menjadi Negara yang lebih maju dan besar.

Masyarakat Perdesaan dan Masyarakat Perkotaan

Ciri-ciri masyarakat perkotaan
Masyarakat kota adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah dekat pemerintah pusat. Masyarakat kota memiliki beraneka ragam suku dan agama, dikarenakan banyaknya suku pendatang dari daerah lainnya. Beberapa cirri-ciri masyarakat kota:

1.individual
Sebagian besar masyarakat kota bersifat individual. Sehingga, mereka jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, seperti contohnya di perumahan mewah yang penghuninya rata-rata jarang keluar rumah diperuntukan untuk bersilahturahmi dengan tetangga sekitar, karena padatnya kegiatan diluar rumah atau karena tidak adanya kegiatan rukun tetangga yang dapat mempertemukan antar tetangga. Bagi anak remaja pun juga banyak yang bersifat individual, seperti membentuk kelompok sendiri dan tidak mau bermain atau berkumpul dengan teman diluar kelompoknya. Sifat ini sering terjadi karena kurang rasa kepedulian untuk bersilahturahmi terhadap sesama.
2.Heterogen
Di perkotaan terdapat berbagai macam suku berkumpul. Mereka memiliki tujuan yang beraneka ragam, seperti contohnya bekerja, kuliah, berbisnis, ikut saudara, dan laian-lain. Di daerah perkotaan bisa terdapat beraneka ragam suku yang dikarenakan banyak nya masyarakat yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota untuk merubah taraf hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
3.Daya saing yang tinggi
Apabila seseorang telah memutuskan dan melakukkan urbanisasi, maka ia sudah siap untuk menerima persaingan yang ketat untuk mendapat pekerjaan yang layak di daerah perkotaan. Itu terjadi karena banyaknya masyarakat yang melakukan urbanisasi. Sehingga diharapkan masyarakat yang melakukan urbanisasi sudah memiliki bekal yang cukup untuk mencari pekerjaan yang layak di daerah perkotaan dan begitu juga dengan masyarakat perkotaan juga harus memiliki bekal untuk melakukan persaingan dengan masyarakat urbanisasi, agar mendapat perkerjaan yang layak sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

4.Profesi Beragam
Di daerah perkotaan kita akan menemukan banyaknya profesi pekerjaan yang ada, itu dikarenakan terlalu banyaknya masyarakat yang melakukan urbanisasi dan pemerintah pun belum siap menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi masyarakat di daerah perkotaan. Seperti contohnya jenis-jenis pekerjaan di daerah perkotaan: PNS, karyawan swata, pedagang, buruh, pembantu rumah tangga, hingga ada yang bekerja serabutan karena kurang nya lapang kerja.
5.Materialistik
Sebagian besar masyarakat perkotaan bersifat materialistik. Hal tersebut dikarenakan tingkat persaingan di perkotaan yang sangat tinggi dan apabila seseorang menginginkan sesuatu, maka ia harus berusaha keras untuk mendapatkan.

Cirri-ciri masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang rata-rata tempat tinggal nya jauh dari pemerintahan pusat dan berbanding terbalik dengan masyarakat perkotaan. Sehingga, kebudayaan yang ada di suatu desa hanya terdapat antara satu atau dua kebudayaan saja. Beberapa ciri-ciri masyarakat pedesaan :
1.kebersamaan
Hampir sebagian besar masyarakat pedesaan memiliki sifat kebersamaan yang tinggi atau sifat kekeluarga antara masyarakat sekitarnya dan tidak seperti masyarakat perkotaan yang rata-rata bersifat individual. Karena masyarakat pedesaan apabila di daerah nya mengadakan kegiatan gotong-royong, maka mereka serentak akan mengikuti kegiatan tersebut.
2.daya saing yang rendah
Di masyarakat pedesaan daya saing tidak terlalu diperhatikan atau menjadi acuan utama untuk menjadi sukses. Karena menurut masyarakat pedesaan daya saing hanya akan menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antar masyarakat, sifat kekeluargaanlah yang dijunjung tinggi di masyarakat pedesaan. Sehingga, mereka dapat saling membantu satu sama lain dengan tulus tanpa memikirkan pamrih .


3.terima apa adanya
Sifat ini berbanding terbalik dengan masyarakat perkotaan. Masyarakat pedesaan hampir tidak pernah memaksakan sesuatu apabila mereka tidak bisa memilikinya, sehingga sifat itu yang membuat mereka bersifat realistis pada keadaan apabila mereka tidak dapat memiliki sesuatu yang mereka inginkan.

AGAMA DAN MASYARAKAT

     Definisi agama adalah suatu kepercayaan spiritual yang dimiliki setiap umat manusia kepada tuhan nya dan sudah mereka miliki secara turun temurun yang selalu diajarkan oleh orangtua mereka. Di dunia ini terdapat berbagai macam agama yang dianut oleh umat manusia dan Indonesia sendiri mengakui 5 agama yang sah di Republik Indonesia, yaitu islam, Kristen, hindu, budha, dan katolik. Karena sangat penting bagi umat manusia memiliki agama atau kepercayaan, apabila kita memiliki agama, kita akan memiliki tujuan dan pedoman hidup apabila kita sedang dalam keadaan susah, senang, sedih, dan keinginan berguna bagi sesama. Di dalam agama pasti kita memiliki tuhan dan kepada tuhan kita masing-masing kita mengadu dan mengeluarkan isi hati kita untuk menuju hidup yang lebih baik.
 
     Tetapi juga ada beberapa umat manusia yang tidak percaya adanya tuhan atau agama, itu karena mereka terlalu dibutakan mata hatinya oleh indah nya kehidupan dunia dan kesuksesan hidup yang mereka raih, sehingga kesuksesan itu mereka anggap sebagai hasil jerih payah mereka sendiri tanpa ada bantuan dari siapa pun. Tanpa adanya agama, di saat kenikmatan hidup mereka mulai diambil oleh tuhan serta mereka mulai merasakan pahitnya hidup dan tidak ada yang mau atau mampu mengembalikan kekayaan yang mereka miliki, di saat itulah mereka merasa mulai merasa putus asa akan kehidupan dan banyak dari mereka yang mencari jalan pintas untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri atau karena mereka tidak kuat menjalani pahit nya hidup karena tuhan tidak memberikan mereka hidayah atau petunjuk untuk keluar dari masalah mereka, mereka akan mengalami tekanan mental yang dapat mengganggu psikologi jiwa mereka.
Karena tidak semua manusia dapat mengerti masalah yang dimiliki oleh orang lain dan ada beberapa masalah yang dimiliki oleh manusia yang mengerti hanya dirinya sendiri dan tuhan.
 
     Oleh karena itu, sosialisasi dalam rukun beragama sangatlah penting, dengan kita bersosialisasi bersamamasyarakat kita dapat berbagi dan membagi ilmu agama serta dengan bergitu kita juga dapat mendalami ilmu agam kita masing-masing, agar lebih dapat mendekatkan diri dengan yang mahakuasa.