My Menu

Indonesiaku

Indonesiaku Tumpah Darahku
Bersatu kita teguh
Bercerai kita runtuh
Dengan bersatu kita dapat mengembalikan Indonesia yang memiliki SEMANGAT JUANG yang tidak berunjung dan sudah di tunjukan oleh para pahlawan kita untuk memberikan kemerdekaan bagi Indonesia dan yang telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia pada saat ini yang dapat hidup tentram dari penjajahan fisik. Tetapi, bercerai berai nya pemimpin Indonesia telah membuat kita terjajah melalui pendirian terhadap pedoman bersatu kita teguh.
Disini lah aku dilahirkan, disini pula aku menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku untuk Indonesia dan untuk mengembalikan SEMANGAT JUANG Indonesia yang telah pudar, aku anak Indonesia tidak akan pernah melupakan jasa-jasa para pejuang, caraku membayar jasa para pejuang hanya dengan mengembalikan rasa persatuan dan bersatu sebagai warga negara Indonesia kepada para masyarakat.
Dan setidaknya aku dapat memberikan kesejahteraan bagi saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.

Indonesiaku Hidupku.

Teknologi Terkait Antarmuka Telematika

A.   Head Up Display System
HUD adalah sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan pengguna untuk melihat dari sudut pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama berasal dari pilot yang dapat melihat informasi dengan melihat ke atas "up" dan melihat ke depan, bukannya miring ke bawah melihat instrumen yang lebih rendah.
HUD pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an, dengan adanya teknologi reflektif gunsight pada perang dunia ke dua. Saat itu, suatu tembakan dihasilkan dari sumber listrik yang diproyeksikan ke sebuah kaca. Pemasangan proyektor itu biasanya dilakukan pada bagian atas panel instrumen di tengah daerah pandang pilot, antara kaca depan dan pilot sendiri.
Dengan menggunakan reflektif gunshight pada pertempuran udara, pilot harus “mengkalibrasi” pandangannya secara manual. Hal ini dilakukan dengan memasukkan lebar sayap target pada sebuah penyetelan roda yang diikuti dengan penyesuaian mata, sehingga target yang bergerak dapat disesuaikan dengan bingkai yang diarahkan kepadanya. Dengan melakukan hal tersebut, maka hasilnya akan terjadi kompensasi terhadap kecepatan, penembakan peluru, G-load, dll.

B.   Tangible User Interface
Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antarmuka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut. Nama awal dari TUI adalah Graspable User Interface (GUI), yang tidak lagi digunakan.
Ide dari TUI adalah untuk memiliki hubungan langsung antara sistem dan cara anda mengontrol melalui manipulasi fisik dengan memiliki makna yang mendasar atau hubungan langsung yang menghubungkan manipulasi fisik ke perilaku yang mereka picu pada sistem.
Karakteristik TUI:
A.Representasi fisik komputasi digabungkan dengan informasi digital yang mendasari.
B.Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
C.Representasi fisik perseptual digabungkan dengan representasi digital secara aktif dimediasi.
D.Keadaan fisik tangibles mencakup aspek kunci dari negara digital sistem

C.   Computer vision
Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sedangkan sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem computer vision.
Computer Vision didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati. Cabang ilmu ini bersama Artificial Intelligence akan mampu menghasilkanVisual Intelligence System. Perbedaannya adalah Computer Vision lebih mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati. Namun komputer grafik lebih ke arah pemanipulasian gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafik komputer adalah grafik komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafik komputer 3D, pemrosesan citra, dan pengenalan pola. Grafik komputer sering dikenal dengan istilah visualisasi data.
Computer Vision adalah kombinasi antara :
A.Pengolahan Citra (Image Processing), bidang yang berhubungan dengan proses transformasi citra/gambar (image). Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik.
B.Pengenalan Pola (Pattern Recognition), bidang ini berhubungan dengan proses identifikasi obyek pada citra atau interpretasi citra. Proses ini bertujuan untuk mengekstrak informasi/pesan yang disampaikan oleh gambar/citra.

D.   Browsing audio data
Sebuah metode browsing jaringan disediakan untuk browsing video / audio data yang ditembak oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing sesuai mencakup langkah-langkah dari:
Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP, Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi, Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi dan, Kopel ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditembak oleh kamera IP, di mana server layanan menangkap video / audio data yang ditembak oleh kamera IP melalui Internet.
Penemuan berkaitan dengan sistem dan metode untuk browsing video / audio data, lebih khusus ke jaringan video / audio sistem browsing dan metode yang akan diatur dalam sebuah IP kamera (juga disebut sebagai kamera jaringan) untuk browsing video / audio data yang ditembak oleh kamera IP.

E.   PENGERTIAN SPEECH RECOGNITION
Speech Recognition adalah proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device (perangkat input suara).
Speech Recognition juga merupakan sistem yang digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara manusia dan kemudian diterjemahkan menjadi suatu data yang dimengerti oleh komputer. Pada saat ini, sistem ini digunakan untuk menggantikan peranan input dari keyboard dan mouse.
Keuntungan dari sistem ini adalah pada kecepatan dan kemudahan dalam penggunaannya. Kata-kata yang ditangkap dan dikenali bisa jadi sebagai hasil akhir, untuk sebuah aplikasi seperti command & control, penginputan data, dan persiapan dokumen. Parameter yang dibandingkan ialah tingkat penekanan suara yang kemudian akan dicocokkan dengan template database yang tersedia. Sedangkan sistem pengenalan suara berdasarkan orang yang berbicara dinamakan speaker recognition.

F.    Pengertian Speech Synthesis
Speech synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan bahasa.TTS (text to speech) dimaksudkan untuk membaca teks elektronik dalam bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan pemaduan suara. Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem informasi referral, dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan kemampuan melihat dan membaca.
Ada beberapa masalah yang terdapat pada pemaduan suara, yaitu:
A.User sangat sensitif terhadap variasi dan informasi suara. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat memberikan toleransi atas ketidaksempurnaan pemadu suara.
B.Output dalam bentuk suara tidak dapat diulang atau dicari dengan mudah.
C.Meningkatkan keberisikan pada lingkungan kantor atau jika menggunakan handphone, maka akan meningkatkan biaya pengeluaran.
Lingkungan dari aplikasi pemadu suara adalah:
A.Bagi tunanetra, pemadu suara menawarkan media komunkasi dimana mereka dapat memiliki akses yang tidak terbatas.
B.Lingkungan dimana visual dan haptic skill user berfokus pada hal lain. Contohnya: sinyal bahaya pada kokpit pesawat udara.

Seputar Kampus

Gunadarma pertama kali berdiri pada tanggal 7 Agustus 1981 dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK). Pada saat itu, PPIK (Gunadarma) hanya memiliki 91 orang mahasiswa. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan ini berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak saat itu, kegiatan belajar mengajar mengacu pada pendidikan ilmu komputer dan matematika.

Pada tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika) diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Sehari kemudian, tanggal 10 Juli 1984, melalui Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG). Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG) mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam program pendidikannya, maka pada tanggal 5 Oktober 1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma). Bersama status itu, sdekolah tinggi ini mengasuh dua jurusan, yaitu Manajemen Informatika (MI) dan Teknik Komputer (TK). Dengan perkembangan yang terus meningkat, STMIK Gunadarma membuka jurusan baru, yaitu Teknik Informatika.

Dengan program pendidikan yang terus berlangsung, pada tanggal 13 Januari 1990, Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma (STIE Gunadarma) dengan jurusan Manajemen dan Akuntansi. Program pendidikan yang teratur dan mahasiswa yang terdidik, menjadikan Gunadarma yang berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma pada tanggal 3 April 1996. Di bawah naungannya, terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik Industri, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj15ji8rnBnZ4uwiHvre8C4YRqEBTqNlA-0qpEWT6p50to6bl0KViUk2pGsvl6NwY2Lnu8qqprtzG79yd2FJ0kL9Wfn81O8H2g3qmI-QljiCceiM-OldI3-6KsDobNsBW0cNG8WPmjx44/s320/logo_gunadarma.jpg

Universitas Gunadarma memiliki ciri khas pada logo dan lambang yang juga memiliki arti tertentu dari lambang tersebut, di antaranya:

1.Tangkai obor berdiri tegak Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa.
2.Cawan obor yang melebar dan cekung Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam.
3.Kobaran api yang kuning keemasan Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntu ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat.
4.Bentuk lingkarang yang berwarna ungu Adalah suatu geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan.
5.Bingkai segi lima Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila.

Lokasi Kampus

* Kampus A di Jl. Kenari III No. 33 Jakarta Pusat
* Kampus B di Jl. Salemba Bluntas Jakarta Pusat
* Kampus C di Jl. Salemba Raya No. 53 Jakarta Pusat
* Kampus D di Jl. Margonda Raya 100 - Depok
* Kampus E di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
* Kampus G di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
* Kampus H di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
* Kampus Simatupang di TB Simatupang kav. 38 Jaksel
* Kampus J1 di Jl. KH. Noer Ali (ex Mall Duta Plaza), Kalimalang, Bekasi
* Kampus J2 di Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi
* Kampus J3 di Jl. Inspeksi Saluran, Kalimalang, Bekasi Timur
* Kampus K / J4 di Jl. Raya Kemang Pratama Blok. MM No. 21, Bekasi Barat
* Kampus J5 di Jl. Sisi Barat Tol Cakung, Sentera Primer Baru Timur, Cakung, Jakarta Timur
* Kampus L di Jl. Raya Kamal Outring Road no. 75, Tanggerang, Banten
* Kampus M di Jl. Danau Kelapa Dua, Karawaci, Banten

Referensi :

Trend Masa Depan Telematika

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, trend telematika sekarang dapat dirasakan semua orang dari mulai anak-anak, remaja hingga dewasa. Internet menjadi pembuka dari trend telematika masa depan terlebih lagi didukung dengan perangkat yang semakin mutakhir. Pada era sekarang HP, tablet, komputer/laptop bukan menjadi kebutuhan orang dewasa saja, anak-anak yang bisa dikatakan masih balita sudah mengerti cara menjalankan tablet/hp padahal bisa dibilang mereka belum bisa membaca tulisan yang ada di device tersebut. Hal ini didukung dengan aplikasi yang disediakan dan didapatkan secara gratis yang dapat di download sesuai kebutuhan mereka.

Jika 2 atau 3 tahun lalu laptop dan hp hanya sedikit yang memanfaatkan teknologi touchscreen namun sekarang teknologi touchscreen dipakai hampir di seluruh device. Jadi bukan hanya hayalan semata teknologi seperti yang ada di film-film yang menceritakan masa depan akan terwujud, seperti komputer yang didesain secara 3D dengan layar transparan dan digunakan secara touchscreen akan menjadi kenyataan. Mobil yang dijalankan tanpa di gas, namun hanya dengan menekan tombol yang disediakan untuk berjalan, maka mobil tersebut akan berjalan sesuai tempat yang dituju dengan jalan yang ditunjukan oleh sistem navigasi. Perusahaan Industri seperti pabrik kini memanfaatkan teknologi robot dibandingkan dengan tenaga manusia, selain menekan biaya produksi hasil yang dicapai pun akan lebih cepat dan maksimal.

Namun dibalik ini semua tren telematika masa depan merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend di dalam masyarakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri. Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.


#Referensi :

Perkembangan Telematika

Perkembangan telematika kini sudah semakin pesat. Bila dulu fungsi handphone yang kita miliki hanya untuk berkomunikasi melalui telepon dan pesan pendek (sms), maka saat ini dengan HP kita bisa mengakses internet, mendengarkan musik, bahkan menonton tv. Pendek kata, melalui perkembangan telematika yang pesat, jarak bukan lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi dan hiburan.

Perkembangan telematika tersebut muncul disebabkan karena daya pikir manusia yang meningkat dan kemampuan proses berpikir manusia yang semakin cerdas dan kreatif. Seiring dengan perkembangan zaman manusia pun akan berkembang dalam gaya hidupnya. Salah satu contohnya adalah teknologi informasi yang saat ini sangat berkembang pesat baik segi hardware maupun software.

Perkembangan teknologi terkini dari sisi hardware kita sudah melihat bermunculannya produk-produk IT mutakhir dengan karakteristik lebih kecil, cepat, murah, dan muncul format-format unik yang berbeda seperti gadget yang menjamur dewasa ini. Seperti jaman sekarang banyak orang yang memiliki HP lebih dari satu dengan merek dan tipe OS yang berbeda, misalnya orang tersebut memiliki Iphone namun ia juga memiliki blackberry, dan ia juga suka membawa tablet android. Terlebih lagi di berbagai tempat sudah tesedia access wireless gratis, sehingga masyarakat dengan mudahnya mengakases internet dimana pun ia berada. Selain tersedianya wireless gratis dimana-mana, saat ini juga orang sudah mudah mengakses internet baik di rumah ataupun di kantor menggunakan jaringan broadband dan sekarang dimudahkan lagi dengan perangkat wifi yang dapat dibawa kemana-mana. Perkembangan teknologi dari sisi software contohnya lihat saja software windows, microsoft, desktop ubuntu, googleapps, yahooapps, live, semuanya berlomba menampilkan tampilan yang menarik dan lebih 'human' dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal tersebut ditunjang dengan search engine yang mengkoleksi sekumpulan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.

Di Indonesia sendiri perkembangan telematika tidak secepat negara-negara adidaya bahkan dengan Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, Indonesia masih dikatakan sangat tertinggal hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah atas perkembangan telematika di negeri kita tercinta ini baru ditahun sekitar 1980 perkembangan telematika di Indonesia mulai diperhatikan, di awal-awal penggunaan telematika hanya sebatas berkirim pesan atau yang saat ini kita kenal sebagai email, sampai pada tahun 1990 penggunaan telematika di Indonesia mulai dikenal banyak orang, sampai akhirnya saat ini perkembangan telematika di bidang internet di Indonesia sangat pesat ini dapat dilihat dari banyaknya pengguna akun jejaring sosial media di Indonesia yang menempati peringkat kelima akun terbanyak di dunia dan semakin diutamakannya dunia telematika di Indonesia contohnya dalam sistem pengamatan traffic control di Indonesia. Kepolisian Indonesia sudah mulai memberikan informasi secara realtime keadaan traffic light dibeberapa pusat kemacetan di ibukota bahkan di kota-kota besar di Indonesia, user dapat mengaksesnya melalui situs resmi kepolisian.

#Referensi :

Definisi Telematika

Pengertian Telematika
Teknologi komputer beserta piranti pendukungnya telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan yang terjadi sebagian besar merupakan campur tangan dari teknologi, salah satunya adalah komunikasi. Sehingga terciptalah sebuah bidang baru yaitu bidang telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION dan INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Menurut Yusuf Hadi Miarso ( 2007 ) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary ( digital ). Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel ( gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya ). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary ( digital ). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT = Information and Communication Technology ) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.

Peran Telematika antara lain sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memudahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2. Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3. Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.


Dampak positif  dari perkembangan telematika antara lain :
1. Kemudahan dalam memperoleh Informasi secara cepat. Informasi yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada saat itu juga. Selain itu informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada sumbernya sehingga mengurangi adanya distorsi informasi.
2. Transparasi dalam Informasi. Informasi dapat diketahui siapa saja karena adanya keterbukaan.
3. Kemudahan dalam memperoleh data. Dengan adanya perkembangan telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
4. Penghematan Waktu. Orang tidak perlu lagi mengorban waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan tetapi cukup dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.

Sedangakan dampak negatif (kerugian) dari perkembangan telematika antara lain :
1.      Adanya cyber crime yaitu mengkloning data
2.      Menyadap data
3.      Mengubah data tanpa seizin pemilik data

Telematika menurut penulis
Telematika adalah suatu teknologi yang dapat memudahkan masyarakat dengan memanfaatkan telekomunikasi dalam bentuk informatika. Terlebih lagi telematika mencakup kedua aspek tersebut yaitu aspek komunikasi dan aspek informasi yang dapat menjadi suatu teknologi yang dimanfaatkan secara bersama sehingga memudahkan berbagai pekerjaan yang memanfaatkan sistem komputer beserta jaringannya. Namun telematika mempunyai dampak positif dan dampak negatif yang tidak terlepas dari berbagai kelemahan.

Referensi :

KETERKAITAN PENALARAN DALAM PROSES PENULISAN ILMIAH

       Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek. Kelima aspek tersebut adalah: 
1.  Aspek Keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antar bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
2.  Aspek Urutan
       Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan atau ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu. Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah.
3.  Aspek Argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat atau temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
4.  Aspek Teknik Penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.
5.  Aspek Bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.

      referensi:http://nurii-thaa.blogspot.com/2014/03/konsep-penalaran-ilmiah-dalam-penulisan.html

Pengertian Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir berupa sebuah penarikan kesimpulan yang bersifat umum atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Di dalam penalaran induktif dubagi menjadi tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal. Berikut aka diulas tentang Penalaran Induktif Bentuk bentuk Penalaran Induktif.

1.Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Generalisasi merupakan pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contohnya :
• Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis.
• Buah Jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis.
Generalisasi: Semua buah berwarna hijau rasanya manis Pernyataan “Semua buah berwarna hijau rasanya manis” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Buah kedondong juga berwarna hijau, namun rasanya asam.

2. Analogi Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika ada persamaan dalam berbagai bidang.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
Meramalkan kesaman
Menyingkapkan kekeliruan
klasifikasi
Contoh analogi :
Manusia yang bijaksana dan berilmu tinggi adalah manusia yang tidak sombong. Oleh karena itu, bila kita memiliki kepandaian dan kelebihan, kita harus bersikap seperti padi yang semakin berisi, semakin merunduk.

3. Kausal Sebuah pernyataan yang timbul berkat adanya elemen elemen yang memiliki hubungan atau keterkaitan.
Jenis jenis hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
irwan tidak mengerjakan PI, sehingga ia tidak dapat lulus tahun ini
b. Akibat – Sebab.
Motor temanku mogok, disebabkan kehabisan bensin
c. Akibat – Akibat.

kakak terjebak macet total dijalan, sehingga kakak beranggapan akan telat masuk kerja.

Pengertian Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi

A. Variabel pada penalaran deduktif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

B. Contoh Kalimat Deduktif
1. Burung adalah hewan berkaki dua (premis minor).
2. Semua burung bisa terbang (kesimpulan).

3. Burung adalah hewan (premis mayor).

DAFTAR PUSTAKA


Dalam pembuatan makalah, paper atau buku kita perlu mencantumkan referensi-referensi atau sumber-sumber dari tulisan kita, itulah yang disebut dengan daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar sejumlah buku acuan atau referensi yang menjadi bahan utama dalam suatu tulisan, baik tulisan ilmiah maupun non ilmiah. Selain buku, majalah, surat kabar, catatan harian, dan hasil pemikiran ilmuan juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam menulis.
Sedangkan fungsi Daftar Pustaka salah satunya untuk memberikan referensi bagi pembaca buku tersebut untuk melakukan kajian ulang atau lanjutan sehubungan dengan tema buku. Juga sebagai bentuk penghargaan atau apresiasi terhadap penulis buku dalam Daftar Pustaka atas karyanya yang sudah mempunyai peranan dalam penulisan buku atau karya tulis. Penyusunan Daftar Pustaka seharusnya mengedepankan asas kemudahan dalam pemakaian Daftar Pustaka.
Unsur-unsur pokok daftar pustaka adalah sebagai berikut:
A. Buku sebagai Bahan Referensi
1) Nama pengarang, diurutkan berdasarkan huruf abjad (alfabetis). Jika nama pengarang lebih dari dua penggal nama terakhir didahulukan atau dibalik.
2) Tahun terbit buku, didahulukan tahun yang lebih awal jika buku dikarang oleh penulis yang sama.
3) Judul buku, dimiringkan tulisannya atau digaris bawahi.
4) Data publikasi, penerbit, dan tempat terbit.
5) DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua dan menempati posisi paling atas pada halaman yang terpisah.

B.  Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal
Nama penulis di tulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun, judul karya (dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

C.  Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Misalnya :
·         Davis, A. (a.davis @uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tolls. Email kepada Alison Hunter (huntera @usq.edu.au).
·         Mulya, Hamdani. (mulyahamdani @yahoo.com). 15 Oktober 2009. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Email kepada Redaktur Majalah Santunan Jadid (redaksisantunan @gmail.com).

D. Cara penulisan Daftar Pustaka
Berisi Daftar Pustaka yang dipakai dalam pembahasan Skripsi. Daftar pustaka harus disusun menurut abjad nama keluarga pengarang.
      Halaman ini berisi daftar pustaka yang digunakan dan dirujuk didalam tulisan isi Skripsi. Walaupun digunakan tetapi jika tidak dirujuk tidak boleh ditulis disini. Disamping itu referensi yang sifatnya umum atau hanya melengkapi tidak perlu dicantumkan disini. Contoh buku yang tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka adalah Buku Petunjuk Penulisan Skripsi yang anda baca saat ini, kamus, buku petunjuk bahasa komputer atau periferal tertentu.
      Mahasiswa diharuskan mengikuti aturan tata cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

a.  Daftar Pustaka ditulis pada halaman belakang sebelum lampiran. Tulis judul 'DAFTAR PUSTAKA'.
b. Tulis semua butir publikasi dengan urutan abjad nama pengarang dan tahun. Jika terdapat nama pengarang dan tahun yang sama, maka setelah angka tahun beri akhiran a, b, c, dst. Publikasi tanpa nama pengarang ditulis diawal dan diurut berdasarkan tahun dan urutan abjad judul. Rincian referensi dapat diperoleh dari halaman judul atau halaman kulit dalam suatu buku. Jika itu merupakan majalah maka nama majalah dan volume bisa dilihat di halaman judul. Sedangkan nama pengarang dan judul artikel bisa dilihat di halaman awal artikel.

c. Jika acuan berupa buku maka format penulisan sebagai berikut:
Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Buku. seri. Penerbit, Kota.
Contoh:
Rusli, H.(1991). Kewajiban-kewajiban Perusahaan di Indonesia. Huperindo, Jakarta.
Lasmana, E.(1992). Sistem Perpajakan di Indonesia, jilid-1. Prima Kampus Grafika, Jakarta.
Marsius, J.(1991). Perilaku Harga Jasa Dokter di Kodya Palembang. Skripsi S1. Universitas Sriwijaya, Palembang.
Cushing,B.E.(1991). Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, edisi ke-3. Terjemahan Kosasih,R.Erlangga,Jakarta.

d. Jika acuan berupa artikel di dalam buku, maka format penulisan sebagai berikut
Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Artikel dalam Nama_Editor(ed.)    Judul_Buku. seri.
Penerbit, Kota.
Contoh:
Hedley, C.(1971). Reading dan Language Difficultiesm dalam Wilson, J.A.R.(ed.) Diagnosis of Learning Difficulties, pp135-156. McGraw-Hill, New-York.



e. Acuan berupa artikel di dalam majalah, format penulisannya
Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Artikel. Judul_Majalah, volume (nomor), halaman.
Contoh:
(1983). Issues in education today. Journal of Community Studies. Vol 6(10), pp2-4.
   Widodo, J.(1993). Analisis kestabilan sistem. Jayabina, 1(1),pp16-36.
 
c.   Referensi dari internet
             Nama_penulis, thn_edit, judul_artikel, alamat_situs
   Keterangan:

   Nama_Pengarang, Nama_Editor
   Tulis dengan huruf tegak. Tulis nama keluarga diikuti dengan inisial nama diri.
 
   Contoh:   Kurniawan, O., Marsius, J. dan Halim, F.A. ....
         Kalau nama pengarang tidak ada, ditulis Anonim atau Anonymous, dst


Sumber :


ABSTRAK


Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan sebagai “jembatan” untuk me­mahami uraian yang akan disajikan dalam suatu karangan (biasanya laporan atau artikel ilmiah) terutama untuk memahami ide-ide per­masalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.
Biasanya abstrak ditempatkan di awal suatu laporan/artikel ilmiah dengan tujuan agar pembaca yang mempunyai waktu relatif sedikit cukup hanya dengan membaca abstraknya untuk memahami suatu karya ilmiah secara umum. Dalam artikel ilmiah, abstrak ditulis setelah judul dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Untuk itulah, penulisan abstrak harus dapat mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruhan, mulai dari latar belakang, metode, dan hasil penelitian.
Abstrak, menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.
Dua konsep utama dalam membuat abstrak:
Conciseness
Significance

Fungsi / Tujuan abstrak:
Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen

Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
Dalam menyusun atau menulis sebuah abstrak, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

Tujuan (Purpose)
o   Apa alasan penulis ?
o   Apa ide utama (main idea) dari penulis ?

Cakupan (Scope)
o   Apa yang menjadi fokus penulis ?
o   Dimana yang menjadi konsentrasi dari penulis ?

Metode (Method)
o   Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis ?
o   Bagaimana penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya ?

Hasil (result)
o   Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan penulis ?
Rekomendasi (recommendations)
o   Apa solusi yg ditawarkan penulis ?
o   Apakah penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu ?

Kesimpulan (conclusions)
o   Apakah penulis menggambarkan hubungan “cause & effect” ?
o   Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang dilakukannya

SUMBER :



KUTIPAN


1) Pengertian Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Tujuan:
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori.
b. penguat pendapat penulis.
c. penjelasan suatu uraian.
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

2) Prinsip-prinsip dalam mengutip
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.
b.dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).

3) Jenis-jenis Kutipan
Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.

a.Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
b. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik

4) Teknik Mengutip
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut.

1. Kutipan langsung
a) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :

*  kutipan diintegrasikan dengan teks

* jarak antar baris kutipan dua spasi

* kutipan diapit dengan tanda kutip

* sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

b) Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :

* kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi

* jarak antar kutipan satu spasi

* kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.

* kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.

* di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)


2. Kutipan tidak langsung
* kutipan diintegrasikan dengan teks

*  jarak antar baris kutipan spasi rangkap

*  kutipan tidak diapit tanda kutip

*  sesudah selesai diberi sumber kutipan

3. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

SUMBER :